Juru Bicara Departemen Luar Negara, Rolliansyah Soemirat, menarangkan kalau Presiden Indonesia Prabowo Subianto menemukan peluang buat berpidato di depan Parlemen Turki selama kunjungan kenegaraannya ke negeri tersebut.
Rolliansyah menyebut undangan pidato di hadapan parlemen Turki selaku suatu bentuk penghormatan.
” Ini merupakan suatu undangan yang sangat- sangat tidak sering dicoba di Turki. Cuma sedikit kepala negeri yang sempat diundang, tercantum Presiden Palestina,” kata Rolliansyah dalam jumpa pers pada Kamis.
Dalam pidatonya di Parlemen Turki, Presiden Indonesia menekankan berartinya menguatkan solidaritas antara kedua negeri, sokongan bersama buat perjuangan Palestina, dan kemauan kedua negeri buat berkolaborasi dengan negara- negara lain dalam menghasilkan tatanan global yang adil serta sejahtera.
Sedangkan itu, Rolliansyah meningkatkan kalau sepanjang kunjungan kenegaraan tersebut, ada 3 perjanjian Government to Government( G2G) serta lima Memorandum of Understanding( MoU) di zona bisnis yang sudah ditandatangani.
” Detail- detailnya bisa dilihat lagi di press release terpaut dari Menteri Pemerintah serta pula dari Biro Pers Media Istana pada dikala penandatanganan tersebut,” katanya.
Tidak hanya mengadakan kunjungan kenegaraan, Presiden Indonesia pula muncul di Antalya Diplomasi Forum pada 11 Agustus atas undangan Pemerintah Turki. Forum ini ialah inisiatif Pemerintah Turki yang mengundang bermacam stakeholder dari negara- negara di dunia.
” Di Antalya Diplomasi Forum ini, Ayah Presiden mengantarkan visi serta prioritas diplomasi Indonesia dalam suasana geopolitik dikala ini, tercantum pula kemauan Indonesia buat bisa menunjang kerja sama global buat menanggulangi bermacam berbagai tantangan global,” ucap Rolliansyah.
Prabowo menekankan kalau tantangan global tidak bisa ditangani oleh tiap- tiap negeri secara terpisah.
” Telah sangat banyak contoh dimana apalagi negeri yang dikira sangat kokoh juga tidak hendak bisa menanggulangi global challenge sendirian,” katanya.
Di sela- sela forum tersebut, Menteri Luar Negara Indonesia Sugiono pula berkesempatan mendatangi pertemuan trilateral.