Sekretaris Jenderal( Sekjen) Relawan Projo Handoko merespons laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project( OCCRP) yang memasukkan nama Presiden ke- 7 RI Joko Widodo ( Jokowi) selaku salah satu pemimpin terkorup di dunia.
Handoko pun mempersilakan pihak- pihak yang mempunyai informasi serta kenyataan buat bawa dugaan korupsi ke ranah hukum.
“ Silakan saja proses hukum bila memanglah terdapat informasi serta kenyataan. Jangan hanya semata- mata omong- omong tanpa fakta,” kata Handoko kepada wartawan, Rabu ( 1/ 1/ 2025).
Handoko menyangka laporan OCCRP selaku upaya framing jahat terhadap Jokowi serta Indonesia. Baginya, laporan semacam ini tidak cuma merugikan nama baik Jokowi, namun pula mencederai martabat bangsa.
“ Jangan buat framing jahat tanpa bawah. Evaluasi semacam ini cuma mencerminkan bias serta tidak menghormati komentar rakyat Indonesia yang jelas- jelas masih yakin pada Pak Jokowi,” tuturnya.
Baginya, evaluasi OCCRP galat serta tidak mencerminkan kenyataan yang dialami rakyat Indonesia.
“ Itu evaluasi yang galat. Yang mengenali serta merasakan langsung merupakan rakyat Indonesia. Tolok ukurnya jelas: hasil pembangunan, penegakan hukum, budaya politik baru, dan harapan warga,” kata Handoko.
Dia meningkatkan, sampai akhir masa jabatannya, Jokowi senantiasa memperoleh tingkatan penerimaan warga yang besar. Dirinya mengeklaim angka keyakinan publik terhadap pemerintahan Jokowi menggapai 80 persen lebih.
“ Masak komentar rakyat Indonesia dapat diabaikan begitu saja?” ucapnya.
Handoko pula menyoroti kalau semasa kepemimpinan Jokowi, bermacam permasalahan korupsi diusut, tercantum yang mengaitkan pejabat besar, apalagi menteri dari partai pendukung pemerintah semacam PDI Perjuangan ataupun PDIP.
“ Banyak menteri yang ditangkap dikala Jokowi jadi presiden. Itu menampilkan komitmen Pak Jokowi terhadap penegakan hukum,” ucapnya.
Lebih dahulu diberitakan, menjawab namanya masuk dalam catatan orang terkorup, Jokowi juga langsung merespon. Ia bingung apa yang dikorupsinya sepanjang berprofesi serta memohon pihak yang menuduh korup buat meyakinkan.
” Korup apa? Yang dikorupsi apa? Dibuktikan kapan. Ya apa? Ya apa? Terlebih? Ya saat ini kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan- tuduhan tanpa terdapat fakta,” kata Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa( 31/ 12/ 2014).
” Ditanyakan aja( sembari terkekeh), memanglah( tuduhan) dapat mengenakan kendaraan apa pula, dapat gunakan NGO( organisasi non- pemerintah), dapat gunakan partai, dapat gunakan ormas buat menuduh, membuat framing jahat, membuat tuduhan- tuduhan jahat semacam itu.”
Ada pula OCCRP memublikasikan nominasi tokoh terkorup tahun 2024 pada Selasa( 31/ 12/ 2024). Presiden Suriah yang terusir, Bashar Al- Ashar, memenangkan nominasi tokoh terkorup 2024, mengalahkan Jokowi, setelah itu Presiden Kenya William Ruto, sampai eks Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.